If you already read this, its mean
this task of mine has been sent to him as well for our dearest Mr. Mulyo.
Selamat Sore, Pak Mulyo.
berikut ini saya akan menjelaskan tentang Pokok Pokok Pikiran Rene Descartes, tetapi alangkah baiknya saya awali
dengan menjelaskan siapa itu Rene Descartes.
Rene Descartes lahir di kota La Haye
Totiraine, Perancis pada tanggal 31 Maret tahun 1596 M. dalam literatur
berbahasa latin dia dikenal dengan Renatus Cartesius. Rene Descartes selain
merupakan seorang filosof, dia juga seorang matematikawan perancis. Beliau
meninggal pada tanggal 11 februari 1650 M di swedia di usia 54 tahun. Kemudian
jenazahnya dipindah ke perancis pada tahun 1667 M dan tengkoraknya di simpan di
museum D’historie Naturelle di Paris.
Descartes, kadang
dipanggil "Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika
Modern", adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam
sejarah barat modern.
namun, sepeninggal
Rene Descartes. banyak sekali pokok-pokok pikiran beliau yang bisa kita
pelajari, diantaranya adalah :
1 1. Cogito Ergo Sum
Ia berusaha mendapatkan pengetahuan yang tidak dapat diragukan.
Untuk menemukan basis yang kuat dalam filsafat, ia meragukan terlebih dahulu
segala sesuatu yang diragukan dan ia menyimpulkan bahwa 3 pengetahuan dapat
diragukan, yaitu:
a. Pengetahuan yang berasal dari
pengalaman inderawi dapat diragukan
Contoh: memasukkan kayu lurus ke dalam air, kayu tersebut tampak
bengkok
b. Fakta umum
tentang dunia
Contoh: api itu panas, benda yang berat akan jatuh juga dapat
diragukan. Descartes menyatakan bagaimana jika kita mengalami mimpi yang sama
berkali-kali dan dari sana kita mendapatkan pengetahuan umum tersebut.
c. Logika dan
matematika, prinsip-prinsip logika dan matematika juga dapat diragukan.
Contoh: bagaimana jika ada suatu makhluk yang berkuasa
memasukkan ilusi dalam pikiran kita, dengan kata lain kita berada dalam suatu
matriks.
Berdasarkan keraguan tersebut, Descartes mengeluarkan pendapat
yaitu cogito ergo sum (aku berfikir, maka aku ada).
2. Ide-ide bawaan
Karena kesaksian apapun dari luar tidak dapat dipercaya, maka
menurut Descartes ia harus mencari kebenaran dalam dirinya dengan menggunakan
norma dan jika metoda dilangsungkan apakah hasilnya. Descartes berpendapat
bahwa dalam dirinya dapat ditemukan tiga “ide bawaan”. Ia merasa ketiga ini
sudah ada dalam dirinya sejak lahir masing-masing ialah pemikiran, Tuhan, dan
keluasan.
a. Pemikiran
Sebab saya memahami diri saya sebagai makhluk yang berfikir,
harus diteruma juga bahwa pemikiran merupakan hakikat saya.
b. Tuhan sebagai wujud yang sama sekali
sempurna
Karena saya mempunyai ide sempurna, mesti ada suatu penyebab
sempurna untuk ide itu karena akibat tidak bisa melebihi penyebabnya. Wujud
yang sempurna itu tidak lain daripada Tuhan.
c. Keluasan
Materi sebagai keluasan atau ekstensi, sebagaimana hal itu
dilukiskan dan dipelajari oleh ahli-ahli ilmu ukur.
3 3. Substansi
Descartes menyimpulkan bahwa selain Tuhan, ada dua subtansi:
a. Pertama, jiwa yang
hakikatnya adalah pemikiran.
b. Kedua, materi yang
hakikatnya adalah keluasan
Akan
tetapi, karena Descartes telah menyangsikan adanya dunia di luar aku, ia
mengalami banyak kesulitan untuk membuktikan keberadaannya. Bagi Descartes,
satu-satunya alasan untuk menerima adanya dunia materil ialah bahwa Tuhan akan
menipu saya kalau sekiranya ia memberi say aide keluasan, sedangkan di luar
tidak ada sesuatu pun yang sesuai dengannya. Dengan demikian, keberadaan yang
sempurna yang ada di luar saya tidak akan menemui saya, artinya ada dunia meteril
lain yang keberadaannya tidak diragukan, bahkan sempurna.
4 4. Manusia
Descartes memandang manusia sebagai
makhluk dualitas. Manusia terdiri dari dua sebstansi, yaitu jiwa dan
tubuh. Jiwa adalah pemikiran dan tubuh adalah keluasan. Sebenarnya, tubuh tidak
lain dari suatu mesin yang dijalankan oleh jiwa. Karena setiap substansi
yang satu sama sekali terpisah dari substansi yang lain, sudah nyata
bahwa Descartes menganut suatu dualisme tentang manusia. Itulah sebabnya,
Descartes mempunyai banyak kesulitan untuk mengartikan pengaruh tubuh atas jiwa
dan sebaliknya, pengaruh jiwa atas tubuh. Satu kali ia mengatakan bahwa
kontak antara tubuh dan jiwa berlangsung dalam grandula pinealis.
Akan tetapi, akhirnya pemecahan ini tidak memadai bagi Descartes sendiri.
- ) Pola
Pikir Rasionalisme
Rasionalisme atau gerakan
rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah
ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta,
daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Rasionalisme mempunyai
kemiripan dari segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan atheisme, dalam
hal bahwa mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus
sosial dan filsafat di luar kepercayaan keagamaan atau takhayul. Rasionalisme
tidak mengklaim bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah
lainnya. Ada rasionalis-rasionalis yang dengan tegas menentang filosofi
humanisme yang antroposentrik. Atheisme adalah suatu keadaan tanpa kepercayaan
akan adanya Tuhan atau dewa-dewa; rasionalisme tidak menyatakan pernyataan
apapun mengenai adanya dewa-dewi meski ia menolak kepercayaan apapun yang hanya
berdasarkan iman. Meski ada pengaruh atheisme yang kuat dalam rasionalisme
modern, tidak seluruh rasionalis adalah atheis.
Sebab Timbulnya Pemikiran Rasionalisme
Descartes merupakan orang pertama yang memiliki kapasitas
filosofis yang sangat dipengaruhi oleh fisika baru dan astronomi. Ia banyak
menguasai filsafat Scholastic, namun ia tidak menerima dasar-dasar filfasat
Scholastic yang dibangun oleh para pendahulunya. Ia berupaya keras untuk
mengkonstruksi bangunan baru filsafat. Hal ini merupakan terobosan baru
semenjak zaman Aristoteles dan hal ini merupakan sebuah neo-self-confidence yang
dihasilkan dari kemajuan ilmu pengetahuan. Dia berhasrat untuk menemukan “sebuah
ilmu yang sama sekali baru pada masyarakat yang akan memecahkan semua
pertanyaan tentang kuantitas secara umum, apakah bersifat kontinim atau
terputus.”
sementara, Pokok
pemikiran descartes menghasilkan karyanya antara lain yaitu :
.I. Pengetahuan yang Pasti,
1.
Pengetahuan yang berasal dari
pengalaman inderawi dapat diragukan, semisal kita memasukkan
kayu lurus ke dalam air maka akan tampak bengkok.
2. Fakta umum tentang dunia semisal api itu
panas dan benda yang berat akan jatuh juga dapat diragukan. Descrates
menyatakan bagaimana jika kita mengalami mimpi yang sama berkali-kali dan dari
situ kita mendapatkan pengetahuan umum tersebut
3.Logika dan Matematika
prinsip-prinsip logika dan matematika juga ia ragukan. Ia menyatakan bagaimana
jika ada suatu makhluk yang berkuasa memasukkan ilusi dalam pikiran kita,
dengan kata lain kita berada dalam suatu matriks
II. Ontologi Tuhan dan Benda
Berangkat dari pembuktiannya
bahwa pikiran itu eksis, filsafatnya membuktikan bahwa Tuhan ada dan kemudian
membuktikan bahwa benda material ada.
Descrates mendasarkan
akan adanya Tuhan pada prinsip bahwa sebab harus lebih besar, sempurna, baik
dari akibat. Dalam pikiran Descrates ia memiliki suatu gagasan tentang Tuhan
adalah suatu makhluk sempurna yang tak terhingga. Gagasan tersebut tidak
mungkin muncul/disebabkan oleh pengalaman dan pikiran diri sendiri, karena
kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sempurna dan dapat diragukan
sehingga tidak memenuhi prinsip sebab lebih sempurna dari akibat. Gagasan
tentang Tuhan yang ada dalam kepala (sebagai akibat) hanya bisa disebabkan oleh
sebuah makhluk sempurna yang menaruhnya dalam pikiran saya, yakni Tuhan.
III. Metafisika
Bagi Rene Descrates, realitas
terdiri dari tiga hal. Yakni benda material yang terbatas (objek-objek fisik
seperti meja, kursi, tubuh manusia, dan sebagainya), benda mental-nonmaterial
yang terbatas (pikiran dan jiwa manusia), serta benda mental yang tak terbatas
(Tuhan).
Ia juga membedakan
antara pikiran manusia dan tubuh fisik manusia. Pembagian ini juga
mengantarkannya pada pembagian keilmuan. Realitas material sebagai ranah bagi
keilmuan baru yang dibawa Galileo dan Copernicus, realitas mental bagi keilmuan
dalam bidang agama, etika, dan sejenisnya.
baiklah, itu adalah Pokok-Pokok pikiran dar Rene Descartes yang dimana saya mendapat refrensi dari
-) http://www.academia.edu/7411507/Tokoh_Filsafat_Modern_Rene_Descartes_Cogito_Ergo_Sum
-) http://www.academia.edu/7411507/Tokoh_Filsafat_Modern_Rene_Descartes_Cogito_Ergo_Sum
-) http://ibnu8sulaiman.blogspot.co.id/2016/03/pokok-pokok-pemikiran-rene-descartes.html
terima kasih
best regards,
Mitha Faliani Agustina
20160701016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar